Penyakit Typus - Bikin Capek Lebih Sakit
Setelah liburan lebaran di kota
Sorong, harim ane langsung mengalami gejala lelah dan mual-mual setiba di
Bandung. Sebelum pulang ke Bandung pun harim ane sempat mengalami demam yang
sangat tinggi walaupun hanya sehari. Namun ane pikir itu hanya “oleh-oleh” dari
liburan papua berupa penyakit malaria. Ternyata hal tersebut tidak sesuai
dugaan, setelah beberapa hari di Bandung harim ane masih mengalami mual-mual
disertai kondisi tubuh yang tidak stabil (kadang demam), sehingga kami
melakukan medical check up ke dokter dan dokter pun meminta kami untuk
melakukan cek darah dan hasil pemeriksaan lab yang diterima adalah positif
typus. Kondisi tersebut sangat diluar dugaan dimana penyakit typus dapat
membuat kita buta akan apa yang sedang terjadi. Mendapatkan pagi hari dengan
mual dan demam (manyun.com), namun di kala siang kita bisa ber-magnum ria di
mini market. Berpikir itu hanyalah demam biasa, malaria, masuk angin atau
bahkan indikasi kehamilan, semuanya tidak dapat dipastikan sebelum melakukan
hal yang terbaik yaitu DOKTER. Menarik untuk sedikit membahas mengenai penyakit
typus.
Typhus, penyakit akibat kurang bersihnya makanan
Penyakit tipes (typhus) merupakan
salah satu penyakit menular yang penularannya melalui makanan yang mengandung
Bakteri Salmonella diantaranya yang dikenal adalah Penyebab penyakit ini adalah
Salmonella typhi (Bakteri ini umumnya terdapat di makanan yang kurang sehat dan
tidak terjamin kebersihannya), Salmonella para typhii A, dan Salmonella paratyphii
B. Basil gram negatif, bergerak dengan rambut getar, tidak berspora, mempunyai
3 macam antigen yaitu antigen O, antigen H, dan antigen VI. Dalam serum
penderita terdapat zat (aglutinin) terhadap ketiga macam antigen tersebut.
terutama menyerang bagian saluran pencernaan. Kuman tumbuh pada suasan aerob
dan fakultatif anaerob pada suhu 15 – 41°C (optimum 37°C) dan pH pertumbuhan 6
– 8. Penyakit ini bisa menyerang saat bakteri tersebut masuk melalui makanan
atau minuman, sehingga terjadi infeksi saluran pencernaan yaitu usus halus.
Kemudian mengikuti peredaran darah, bakteri ini mencapai hati dan limpa
sehingga berkembang biak disana yang menyebabkan rasa nyeri saat diraba. Demam
tifoid adalah penyakit infeksi akut yang selalu ada di masyarakat (endemik) di
Indonesia, mulai dari usia balita, anak-anak dan dewasa. Merupakan penyebab
utama infeksi usus pada manusia dan hewan. Setiap tahun diseluruh dunia
terdapat sekitar 17.000.000 kasus dengan 600.000 kematian. Jika tidak segera
diobati, 10-20% penderita penyakit tersebut dapat berakibat fatal. Sekitar 2%
dari penderita menjadi carrier (pembawa). Di Indonesia, diperkirakan antara 800
– 100.000 orang terkena penyakit tifus atau demam tifoid sepanjang tahun. Demam
ini terutama muncul di musim kemarau dan konon anak perempuan lebih sering
terserang, Diperkirakan angka kejadian penyakit ini adalah 300 – 810 kasus per
100.000 penduduk/tahun. Insiden tertinggi didapatkan pada anak-anak,
peningkatan kasus saat ini terjadi pada usia dibawah 5 tahun.. Orang dewasa sering
mengalami infeksi ringan dan sembuh sendiri lalu menjadi kebal. Insiden
penderita berumur 12 tahun keatas adalah 70 – 80%, penderita umur antara 12 dan
30 tahun adalah 10 – 20%, penderita antara 30 – 40 tahun adalah 5 – 10%, dan
hanya 5 – 10% diatas 40 tahun.
Sumber penularan
Kebanyakan penyakit typus ditularkan melalui
kotoran. Termasuk kuman yang hidup normal dalam usus hewan, ternak dan reptil,
sumber daging unggas unggas kurang matang, telur, melalui anjing, kucing,
makanan dan minuman tercemar (batu es), dari carrier yaitu orang sehat tetapi
membawa kuman.
Patofisiologi
Infeksi masuk melalui makanan dan
minuman yang terkontaminasi, infeksi terjadi pada saluran pencernaan. Basil di
usus halus melalui pembuluh limfe masuk ke dalam peredaran darah sampai di
organ-organ terutama hati dan limfa sehingga membesar dan disertai nyeri. Basil
masuk kembali ke dalam darah (bakterimia) dan menyebar ke seluruh tubuh
terutama kedalam kelenjar limfoid usus halus à menimbulkan tukak berbentuk
lonjong pada mukosa usus. Tukak dapat menyebabkan perdarahan dan perforasi
usus. Jika kondisi tubuh dijaga tetap baik, akan terbentuk zat kekebalan atau
antibodi. Dalam keadaan seperti ini, kuman typhus akan mati dan penderita
berangsur-angsur sembuh.
Gejala penyakit typus
Adalah nyeri di bagian perut, demam,
lemas, nafsu makan menurun dan berat badan yang terus menurun. Penyakit typus
biasanya diketahui melalu cek darah di laboratorium rumah sakit. Selain itu
gejala-gejala penyakit typus diantaranya sebagai berikut :
1.
Keracunan makanan (salmonellosis) :
Gejala demam, muntah, dehidrasi, diare, nyeri perut, mual.
2.
Radang usus : Gejala demam, diare
berdarah, nyeri perut.
3.
Keracunan darah : Gejala demam,
kehilangan berat badan, nyeri perut, pernapasan cepat, tekanan darah turun,
hati membesar, menggigil, kehilangan nafsu makan, jantung berdebar, syok, limpa
membesar.
4.
Demam lebih dari seminggu. Siang
hari biasanya terlihat segar namun menjelang malamnya demam tinggi.
5.
Lidah kotor. Bagian tengah berwarna
putih dan pinggirnya merah. Biasanya anak akan merasa lidahnya pahit dan
cenderung ingin makan yang asam-asam atau pedas.
6.
Mual Berat sampai muntah. Bakteri
Salmonella typhi berkembang biak di hatidan limpa, Akibatnya terjadi
pembengkakan dan akhirnya menekan lambung sehingga terjadi rasa mual.
Dikarenakan mual yang berlebihan, akhirnya makanan tak bisa masuk secara
sempurna dan biasanya keluar lagi lewat mulut.
7.
Diare atau Mencret. Sifat bakteri
yang menyerang saluran cerna menyebabkan gangguan penyerapan cairan yang
akhirnya terjadi diare, namun dalam beberapa kasus justru terjadi konstipasi
(sulit buang air besar).
8.
Lemas, pusing, dan sakit perut.
Demam yang tinggi menimbulkan rasa lemas, pusing. Terjadinya pembengkakan hati
dan limpa menimbulkan rasa sakit di perut.
9.
Pingsan, Tak sadarkan diri.
Penderita umumnya lebih merasakan nyaman dengan berbaring tanpa banyak
pergerakan, namun dengan kondisi yang parah seringkali terjadi gangguan
kesadaran.
Bila anggota keluarga kita ada yang menampakkan
gejala-gejala seperti diatas, sebaiknya kita segera melakukan cek lab dan
konsultasi dengan dokter keluarga kita. Karena bila kita langsung ke dokter
tanpa dibarengi cek lab biasanya tetap juga doketr menyarankan kita cek darah
untuk meyakinkan hipotesa atau diagnosa dari dokter tersebut.
Waktu
Masa tunas 1-2 minggu. Masa inkubasi rata-rata 2 minggu :
Demam berangsur-angsur naik selama minggu pertama. Demam terjadi terutama pada
sore dan malam hari (febris remitten). Pada minggu 2 dan 3 demam terus menerus
tinggi (febris kontinue) dan kemudian turun berangsur-angsur. Gangguan
gastrointestinal, bibir kering dan pecah-pecah, lidah kotor-berselaput putih
dan pinggirnya hiperemis, perut agak kembung dan mungkin nyeri tekan,
bradikardi relatif, kenaikan denyut nadi tidak sesuai dengan kenaikan suhu
badan.
Perawatan
dan Pengobatan Penyakit Demam Typhus (Tifoid)
Penderita dirawat dengan tujuan untuk isolasi, observasi,
dan pengobatan. Klien harus tetap berbaring sampai minimal 7 hari bebas demam
atau 14 hari untuk mencegah terjadinya komplikasi perdarahan usus atau perforasi
usus. Pada klien dengan kesadaran menurun, diperlukan perubahan2 posisi
berbaring untuk menghindari komplikasi pneumonia hipostatik dan dekubitus.
Perawatan dan pengobatan terhadap penderita penyakit demam Tifoid atau types
bertujuan menghentikan invasi kuman, memperpendek perjalanan penyakit, mencegah
terjadinya komplikasi, serta mencegah agar tak kambuh kembali. Pengobatan
penyakit tifus dilakukan dengan jalan mengisolasi penderita dan melakukan
desinfeksi pakaian, faeces dan urine untuk mencegah penularan. Pasien harus
berbaring di tempat tidur selama tiga hari hingga panas turun, kemudian baru
boleh duduk, berdiri dan berjalan.
Makanan
dan Minuman
Penderita penyakit demam Tifoid selama menjalani perawatan
haruslah mengikuti petunjuk diet yang dianjurkan oleh dokter untuk di konsumsi,
antara lain :
1. Makanan yang cukup
cairan, kalori, vitamin & protein.
2. Tidak mengandung banyak serat.
3. Tidak merangsang dan tidak menimbulkan banyak gas.
4. Makanan lunak diberikan selama istirahat.
Dokter juga akan menjelaskan beberapa makanan yang boleh dan
tidak boleh penderita typus makan. Makan makanan yang lunak, tidak pedas,
kurangi garam dan bumbu-bumbu yang merangsang pencernakan adalah salah satu
nasihat dari dokter. Dokter juga menyarankan lambung jangan sampai kosong,
lebih baik makan sedikit-sedikit tapi rutin. Lebih jelasnya, makanan yaang
disarankan untuk penerita typus adalah nasi tim dengan lauk-pauk telur, daging
ayam, daging sapi yang dicincang halus. Plus jangan lupa sayur-sayuran rendah
serat seperti wortel, labu siam, labu air yang dimasak menjadi berupa sup atau
sayur bening. Sedangkan untuk buah-buahan, penderita typus sebaiknya memilih
buah pisang dan pepaya. Dan jangan mengkonsumsi sayur dan buah yang kaya “gas”
misalnya kubis, sawi, nangka, dan durian. Sebab gas dalam buah dan sayur
tersebut rentan mengiritasi lambung, selain itu juga memperberat kerja usus.
Untuk minuman, susu putih sangat disarankan untuk penderita typus. Selain itu
teh manis hangat dan air rebusan kacang hijau juga baik diminum, disamping
minum air putih yang banyak agar pencernaan selalu bersih. Makanan rendah
serat, dengan nilai gizinya perlu cukup kalori dan protein, namun dalam bentuk
cair atau lunak. Contohnya bubur bayi, bubur beras, bubur sumsum, lontong, roti
tawar/manis, biskuit. Bila mencret tidak boleh minum susu tetapi bila tidak
sangat dianjurkan. Protein yang mudah dicerna seperti telur rebus, sop ayam
tanpa sayur, soto ayam, semur ayam atau daging, dan bakwan tanpa saos.
Pantangan :
·
Sayur – sayuran tinggi serat (bayam,
kangkung, dll)\
·
Pedas (cabe, merica)
·
Pada lima hari pertama buah – buahan
juga tidak diperkenankan, kecuali air jeruk yang diminum sesudah makan.
Pencegahan
penyakit
1.
Upaya pertama yang bisa dilakukan
sebelum sakit adalah mempertinggi nilai kesehatan dengan cara menerapkan pola
hidup sehat, pola makan sehat, pola pikir sehat dan menjaga lingkungan bersih
dan sehat.
·
Pola hidup lebih menekankan kepada
kebiasaan dan prilaku keluarga yang sangat berhubungan dengan aktivitas
sehari-hari, apakah kita punya kebiasaan berolahraga, istrirahat yang cukup dan
punya waktu untuk bersantai.
·
Pola makan keluarga menentukan
asupan gizi yang dibutuhkan oleh masing- masing anggota keluarga sesuai dengan
umur dan aktivitas serta pantangan untuk masing-masing anggota keluarga, dan
ini bila ada kasus alergi terhadap makanan. Ibu harus pandai mengkreasikan menu
makanan sehari-hari dengan asumsi disesuaikan dengan dana yang ada. Hilangkan
asumsi bahwa makanan mahal pasti sehat ataupun makanan yang sehat pasti mahal. Karena
kita harus memahami bahwa bahwa makanan yang baik harus dilihat dari komposisi
gizi dan kreatifitas penyajian yang menggugah selera.
·
Pola pikir sangat menentukan
kebahagiaan seseorang, setiap orang punya masalah tetapi tinggal bagaimana kita
menyikapi setiap persoalan dengan bijak dan yakinlah bahwa setiap masalah pasti
ada solusi dan jangan menumpuk dan memendam masalah dalam keluarga. Buatlah
rumah kita seperti surga dalam pikiran yang sehat ada badan yang sehat.
·
Lingkungan yang bersih dan sehat
sangat terkait dengan lingkungan fisik tempat tinggal kita. Rumah yang sehat
adalah rumah yang ukurannya sesuai dengan jamlah anggota keluarga, mempunyai
sirkulasi dan ventilasi yang bagus dan secara estetika nyaman di pandang.
2.
Upaya kedua adalah menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan tentang sumber dan cara penularan penyakit, gejala-gejala
dini dan penanganan pertama untuk mencegah kondisi akut. Dengan wawasan dan
ilmu pengetahuan yang cukup, kita dapat mengimplementasikan beberapa tahapan
seperti berikut ini :
·
Mengolah makanan untuk keluarga
dengan mengutamakan higiene sanitasi dan kebutuhan gizi keluarga
·
Membiasakan diri untuk makan di
rumah secara teratur, karena makanan yang diolah dirumah higiene sanitasinya
lebih terjamin daripada membeli makanan diluar rumah seperti diwarung ataupun
jajanan sekolah yang tingkat keamanan dan higiene sanitasi tidak kita ketahui.
·
Dengan mengetahui cara penyebaran
penyakit, maka dapat dilakukan pengendalian. Yaitu bila ada salah seorang
anggota keluarga kita terkena typus, alat-alat makannya sementara disendirikan
dulu dan dicuci bersih dengan sabun yang mengandung antiseptik agar tidak
menulari anggota keluarga yang lain
·
Membersihkan lingkungan secara
teratur, perlindungan terhadap suplai makanan dan minuman, peningkatan kebiasaan
hidup sehat serta mengurangi populasi lalat (reservoir).
·
Sterilisasi pakaian, bahan, dan
alat-alat yang digunakan penderita dengan menggunakan antiseptik. Mencuci
tangan dengan sabun.
sumber: aprianbay.blogspot.com
Penyakit Typus - Bikin
Capek Lebih Sakit
Setelah liburan lebaran di kota Sorong, harim ane langsung mengalami
gejala lelah dan mual-mual setiba di Bandung. Sebelum pulang ke Bandung
pun harim ane sempat mengalami demam yang sangat tinggi walaupun hanya
sehari. Namun ane pikir itu hanya “oleh-oleh” dari liburan papua berupa
penyakit malaria. Ternyata hal tersebut tidak sesuai dugaan, setelah
beberapa hari di Bandung harim ane masih mengalami mual-mual disertai
kondisi tubuh yang tidak stabil (kadang demam), sehingga kami melakukan
medical check up ke dokter dan dokter pun meminta kami untuk melakukan
cek darah dan hasil pemeriksaan lab yang diterima adalah positif typus.
Kondisi tersebut sangat diluar dugaan dimana penyakit typus dapat
membuat kita buta akan apa yang sedang terjadi. Mendapatkan pagi hari
dengan mual dan demam (manyun.com), namun di kala siang kita bisa
ber-magnum ria di mini market. Berpikir itu hanyalah demam biasa,
malaria, masuk angin atau bahkan indikasi kehamilan, semuanya tidak
dapat dipastikan sebelum melakukan hal yang terbaik yaitu DOKTER.
Menarik untuk sedikit membahas mengenai penyakit typus.
Typhus, penyakit akibat kurang bersihnya makanan
Penyakit tipes (typhus) merupakan salah satu penyakit menular yang
penularannya melalui makanan yang mengandung Bakteri Salmonella
diantaranya yang dikenal adalah Penyebab penyakit ini adalah Salmonella
typhi (Bakteri ini umumnya terdapat di makanan yang kurang sehat dan
tidak terjamin kebersihannya), Salmonella para typhii A, dan Salmonella
paratyphii B. Basil gram negatif, bergerak dengan rambut getar, tidak
berspora, mempunyai 3 macam antigen yaitu antigen O, antigen H, dan
antigen VI. Dalam serum penderita terdapat zat (aglutinin) terhadap
ketiga macam antigen tersebut. terutama menyerang bagian saluran
pencernaan. Kuman tumbuh pada suasan aerob dan fakultatif anaerob pada
suhu 15 – 41°C (optimum 37°C) dan pH pertumbuhan 6 – 8.
Penyakit ini bisa menyerang saat bakteri tersebut masuk melalui makanan
atau minuman, sehingga terjadi infeksi saluran pencernaan yaitu usus
halus. Kemudian mengikuti peredaran darah, bakteri ini mencapai hati dan
limpa sehingga berkembang biak disana yang menyebabkan rasa nyeri saat
diraba.
Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang selalu ada di masyarakat
(endemik) di Indonesia, mulai dari usia balita, anak-anak dan dewasa.
Merupakan penyebab utama infeksi usus pada manusia dan hewan. Setiap
tahun diseluruh dunia terdapat sekitar 17.000.000 kasus dengan 600.000
kematian. Jika tidak segera diobati, 10-20% penderita penyakit tersebut
dapat berakibat fatal. Sekitar 2% dari penderita menjadi carrier
(pembawa). Di Indonesia, diperkirakan antara 800 – 100.000 orang terkena
penyakit tifus atau demam tifoid sepanjang tahun. Demam ini terutama
muncul di musim kemarau dan konon anak perempuan lebih sering terserang,
Diperkirakan angka kejadian penyakit ini adalah 300 – 810 kasus per
100.000 penduduk/tahun. Insiden tertinggi didapatkan pada anak-anak,
peningkatan kasus saat ini terjadi pada usia dibawah 5 tahun.. Orang
dewasa sering mengalami infeksi ringan dan sembuh sendiri lalu menjadi
kebal. Insiden penderita berumur 12 tahun keatas adalah 70 – 80%,
penderita umur antara 12 dan 30 tahun adalah 10 – 20%, penderita antara
30 – 40 tahun adalah 5 – 10%, dan hanya 5 – 10% diatas 40 tahun.
Sumber penularan
Kebanyakan penyakit typus ditularkan melalui kotoran. Termasuk kuman
yang hidup normal dalam usus hewan, ternak dan reptil, sumber daging
unggas unggas kurang matang, telur, melalui anjing, kucing, makanan dan
minuman tercemar (batu es), dari carrier yaitu orang sehat tetapi
membawa kuman.
Patofisiologi
Infeksi masuk melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, infeksi
terjadi pada saluran pencernaan. Basil di usus halus melalui pembuluh
limfe masuk ke dalam peredaran darah sampai di organ-organ terutama hati
dan limfa sehingga membesar dan disertai nyeri. Basil masuk kembali ke
dalam darah (bakterimia) dan menyebar ke seluruh tubuh terutama kedalam
kelenjar limfoid usus halus à menimbulkan tukak berbentuk lonjong pada
mukosa usus. Tukak dapat menyebabkan perdarahan dan perforasi usus. Jika
kondisi tubuh dijaga tetap baik, akan terbentuk zat kekebalan atau
antibodi. Dalam keadaan seperti ini, kuman typhus akan mati dan
penderita berangsur-angsur sembuh.
Gejala penyakit typus
Adalah nyeri di bagian perut, demam, lemas, nafsu makan menurun dan
berat badan yang terus menurun. Penyakit typus biasanya diketahui melalu
cek darah di laboratorium rumah sakit. Selain itu gejala-gejala
penyakit typus diantaranya sebagai berikut :
Keracunan makanan (salmonellosis) : Gejala demam, muntah, dehidrasi,
diare, nyeri perut, mual.
Radang usus : Gejala demam, diare berdarah, nyeri perut.
Keracunan darah : Gejala demam, kehilangan berat badan, nyeri perut,
pernapasan cepat, tekanan darah turun, hati membesar, menggigil,
kehilangan nafsu makan, jantung berdebar, syok, limpa membesar.
Demam lebih dari seminggu. Siang hari biasanya terlihat segar namun
menjelang malamnya demam tinggi.
Lidah kotor. Bagian tengah berwarna putih dan pinggirnya merah.
Biasanya anak akan merasa lidahnya pahit dan cenderung ingin makan yang
asam-asam atau pedas.
Mual Berat sampai muntah. Bakteri Salmonella typhi berkembang biak
di hatidan limpa, Akibatnya terjadi pembengkakan dan akhirnya menekan
lambung sehingga terjadi rasa mual. Dikarenakan mual yang berlebihan,
akhirnya makanan tak bisa masuk secara sempurna dan biasanya keluar lagi
lewat mulut.
Diare atau Mencret. Sifat bakteri yang menyerang saluran cerna
menyebabkan gangguan penyerapan cairan yang akhirnya terjadi diare,
namun dalam beberapa kasus justru terjadi konstipasi (sulit buang air
besar).
Lemas, pusing, dan sakit perut. Demam yang tinggi menimbulkan rasa
lemas, pusing. Terjadinya pembengkakan hati dan limpa menimbulkan rasa
sakit di perut.
Pingsan, Tak sadarkan diri. Penderita umumnya lebih merasakan nyaman
dengan berbaring tanpa banyak pergerakan, namun dengan kondisi yang
parah seringkali terjadi gangguan kesadaran.
Bila anggota keluarga kita ada yang menampakkan gejala-gejala seperti
diatas, sebaiknya kita segera melakukan cek lab dan konsultasi dengan
dokter keluarga kita. Karena bila kita langsung ke dokter tanpa
dibarengi cek lab biasanya tetap juga doketr menyarankan kita cek darah
untuk meyakinkan hipotesa atau diagnosa dari dokter tersebut.
Waktu
Masa tunas 1-2 minggu. Masa inkubasi rata-rata 2 minggu : Demam
berangsur-angsur naik selama minggu pertama. Demam terjadi terutama pada
sore dan malam hari (febris remitten). Pada minggu 2 dan 3 demam terus
menerus tinggi (febris kontinue) dan kemudian turun berangsur-angsur.
Gangguan gastrointestinal, bibir kering dan pecah-pecah, lidah
kotor-berselaput putih dan pinggirnya hiperemis, perut agak kembung dan
mungkin nyeri tekan, bradikardi relatif, kenaikan denyut nadi tidak
sesuai dengan kenaikan suhu badan.
Perawatan dan Pengobatan Penyakit Demam Typhus (Tifoid)
Penderita dirawat dengan tujuan untuk isolasi, observasi, dan
pengobatan. Klien harus tetap berbaring sampai minimal 7 hari bebas
demam atau 14 hari untuk mencegah terjadinya komplikasi perdarahan usus
atau perforasi usus. Pada klien dengan kesadaran menurun, diperlukan
perubahan2 posisi berbaring untuk menghindari komplikasi pneumonia
hipostatik dan dekubitus.
Perawatan dan pengobatan terhadap penderita penyakit demam Tifoid atau
types bertujuan menghentikan invasi kuman, memperpendek perjalanan
penyakit, mencegah terjadinya komplikasi, serta mencegah agar tak kambuh
kembali. Pengobatan penyakit tifus dilakukan dengan jalan mengisolasi
penderita dan melakukan desinfeksi pakaian, faeces dan urine untuk
mencegah penularan. Pasien harus berbaring di tempat tidur selama tiga
hari hingga panas turun, kemudian baru boleh duduk, berdiri dan
berjalan.
Makanan dan Minuman
Penderita penyakit demam Tifoid selama menjalani perawatan haruslah
mengikuti petunjuk diet yang dianjurkan oleh dokter untuk di konsumsi,
antara lain :
1. Makanan yang cukup cairan, kalori, vitamin & protein.
2. Tidak mengandung banyak serat.
3. Tidak merangsang dan tidak menimbulkan banyak gas.
4. Makanan lunak diberikan selama istirahat.
Dokter juga akan menjelaskan beberapa makanan yang boleh dan tidak boleh
penderita typus makan. Makan makanan yang lunak, tidak pedas, kurangi
garam dan bumbu-bumbu yang merangsang pencernakan adalah salah satu
nasihat dari dokter. Dokter juga menyarankan lambung jangan sampai
kosong, lebih baik makan sedikit-sedikit tapi rutin.
Lebih jelasnya, makanan yaang disarankan untuk penerita typus adalah
nasi tim dengan lauk-pauk telur, daging ayam, daging sapi yang dicincang
halus. Plus jangan lupa sayur-sayuran rendah serat seperti wortel, labu
siam, labu air yang dimasak menjadi berupa sup atau sayur bening.
Sedangkan untuk buah-buahan, penderita typus sebaiknya memilih buah
pisang dan pepaya. Dan jangan mengkonsumsi sayur dan buah yang kaya
“gas” misalnya kubis, sawi, nangka, dan durian. Sebab gas dalam buah dan
sayur tersebut rentan mengiritasi lambung, selain itu juga memperberat
kerja usus.
Untuk minuman, susu putih sangat disarankan untuk penderita typus.
Selain itu teh manis hangat dan air rebusan kacang hijau juga baik
diminum, disamping minum air putih yang banyak agar pencernaan selalu
bersih.
Makanan rendah serat, dengan nilai gizinya perlu cukup kalori dan
protein, namun dalam bentuk cair atau lunak. Contohnya bubur bayi, bubur
beras, bubur sumsum, lontong, roti tawar/manis, biskuit. Bila mencret
tidak boleh minum susu tetapi bila tidak sangat dianjurkan.
Protein yang mudah dicerna seperti telur rebus, sop ayam tanpa sayur,
soto ayam, semur ayam atau daging, dan bakwan tanpa saos.
Pantangan :
Sayur – sayuran tinggi serat (bayam, kangkung, dll)\
Pedas (cabe, merica)
Pada lima hari pertama buah – buahan juga tidak diperkenankan,
kecuali air jeruk yang diminum sesudah makan.
Pencegahan penyakit
1. Upaya pertama yang bisa dilakukan sebelum sakit adalah mempertinggi
nilai kesehatan dengan cara menerapkan pola hidup sehat, pola makan
sehat, pola pikir sehat dan menjaga lingkungan bersih dan sehat.
Pola hidup lebih menekankan kepada kebiasaan dan prilaku keluarga
yang sangat berhubungan dengan aktivitas sehari-hari, apakah kita punya
kebiasaan berolahraga, istrirahat yang cukup dan punya waktu untuk
bersantai.
Pola makan keluarga menentukan asupan gizi yang dibutuhkan oleh
masing- masing anggota keluarga sesuai dengan umur dan aktivitas serta
pantangan untuk masing-masing anggota keluarga, dan ini bila ada kasus
alergi terhadap makanan. Ibu harus pandai mengkreasikan menu makanan
sehari-hari dengan asumsi disesuaikan dengan dana yang ada. Hilangkan
asumsi bahwa makanan mahal pasti sehat ataupun makanan yang sehat pasti
mahal. Karena kita harus memahami bahwa bahwa makanan yang baik harus
dilihat dari komposisi gizi dan kreatifitas penyajian yang menggugah
selera.
Pola pikir sangat menentukan kebahagiaan seseorang, setiap orang
punya masalah tetapi tinggal bagaimana kita menyikapi setiap persoalan
dengan bijak dan yakinlah bahwa setiap masalah pasti ada solusi dan
jangan menumpuk dan memendam masalah dalam keluarga. Buatlah rumah kita
seperti surga dalam pikiran yang sehat ada badan yang sehat.
Lingkungan yang bersih dan sehat sangat terkait dengan lingkungan
fisik tempat tinggal kita. Rumah yang sehat adalah rumah yang ukurannya
sesuai dengan jamlah anggota keluarga, mempunyai sirkulasi dan ventilasi
yang bagus dan secara estetika nyaman di pandang.
2. Upaya kedua dalah menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang
sumber dan cara penularan penyakit, gejala-gejala dini dan penanganan
pertama untuk mencegah kondisi akut. Dengan wawasan dan ilmu pengetahuan
yang cukup, kita dapat mengimplementasikan beberapa tahapan seperti
berikut ini :
Mengolah makanan untuk keluarga dengan mengutamakan higiene sanitasi
dan kebutuhan gizi keluarga
Membiasakan diri untuk makan di rumah secara teratur, karena makanan
yang diolah dirumah higiene sanitasinya lebih terjamin daripada membeli
makanan diluar rumah seperti diwarung ataupun jajanan sekolah yang
tingkat keamanan dan higiene sanitasi tidak kita ketahui.
Dengan mengetahui cara penyebaran penyakit, maka dapat dilakukan
pengendalian. Yaitu bila ada salah seorang anggota keluarga kita terkena
typus, alat-alat makannya sementara disendirikan dulu dan dicuci bersih
dengan sabun yang mengandung antiseptik agar tidak menulari anggota
keluarga yang lain
Membersihkan lingkungan secara teratur, perlindungan terhadap suplai
makanan dan minuman, peningkatan kebiasaan hidup sehat serta mengurangi
populasi lalat (reservoir).
Sterilisasi pakaian, bahan, dan alat-alat yang digunakan penderita
dengan menggunakan antiseptik. Mencuci tangan dengan sabun.
Copy and WIN : http://bit.ly/copynwin
Copy and WIN : http://bit.ly/copynwin
Penyakit Typus - Bikin
Capek Lebih Sakit
Setelah liburan lebaran di kota Sorong, harim ane langsung mengalami
gejala lelah dan mual-mual setiba di Bandung. Sebelum pulang ke Bandung
pun harim ane sempat mengalami demam yang sangat tinggi walaupun hanya
sehari. Namun ane pikir itu hanya “oleh-oleh” dari liburan papua berupa
penyakit malaria. Ternyata hal tersebut tidak sesuai dugaan, setelah
beberapa hari di Bandung harim ane masih mengalami mual-mual disertai
kondisi tubuh yang tidak stabil (kadang demam), sehingga kami melakukan
medical check up ke dokter dan dokter pun meminta kami untuk melakukan
cek darah dan hasil pemeriksaan lab yang diterima adalah positif typus.
Kondisi tersebut sangat diluar dugaan dimana penyakit typus dapat
membuat kita buta akan apa yang sedang terjadi. Mendapatkan pagi hari
dengan mual dan demam (manyun.com), namun di kala siang kita bisa
ber-magnum ria di mini market. Berpikir itu hanyalah demam biasa,
malaria, masuk angin atau bahkan indikasi kehamilan, semuanya tidak
dapat dipastikan sebelum melakukan hal yang terbaik yaitu DOKTER.
Menarik untuk sedikit membahas mengenai penyakit typus.
Typhus, penyakit akibat kurang bersihnya makanan
Penyakit tipes (typhus) merupakan salah satu penyakit menular yang
penularannya melalui makanan yang mengandung Bakteri Salmonella
diantaranya yang dikenal adalah Penyebab penyakit ini adalah Salmonella
typhi (Bakteri ini umumnya terdapat di makanan yang kurang sehat dan
tidak terjamin kebersihannya), Salmonella para typhii A, dan Salmonella
paratyphii B. Basil gram negatif, bergerak dengan rambut getar, tidak
berspora, mempunyai 3 macam antigen yaitu antigen O, antigen H, dan
antigen VI. Dalam serum penderita terdapat zat (aglutinin) terhadap
ketiga macam antigen tersebut. terutama menyerang bagian saluran
pencernaan. Kuman tumbuh pada suasan aerob dan fakultatif anaerob pada
suhu 15 – 41°C (optimum 37°C) dan pH pertumbuhan 6 – 8.
Penyakit ini bisa menyerang saat bakteri tersebut masuk melalui makanan
atau minuman, sehingga terjadi infeksi saluran pencernaan yaitu usus
halus. Kemudian mengikuti peredaran darah, bakteri ini mencapai hati dan
limpa sehingga berkembang biak disana yang menyebabkan rasa nyeri saat
diraba.
Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang selalu ada di masyarakat
(endemik) di Indonesia, mulai dari usia balita, anak-anak dan dewasa.
Merupakan penyebab utama infeksi usus pada manusia dan hewan. Setiap
tahun diseluruh dunia terdapat sekitar 17.000.000 kasus dengan 600.000
kematian. Jika tidak segera diobati, 10-20% penderita penyakit tersebut
dapat berakibat fatal. Sekitar 2% dari penderita menjadi carrier
(pembawa). Di Indonesia, diperkirakan antara 800 – 100.000 orang terkena
penyakit tifus atau demam tifoid sepanjang tahun. Demam ini terutama
muncul di musim kemarau dan konon anak perempuan lebih sering terserang,
Diperkirakan angka kejadian penyakit ini adalah 300 – 810 kasus per
100.000 penduduk/tahun. Insiden tertinggi didapatkan pada anak-anak,
peningkatan kasus saat ini terjadi pada usia dibawah 5 tahun.. Orang
dewasa sering mengalami infeksi ringan dan sembuh sendiri lalu menjadi
kebal. Insiden penderita berumur 12 tahun keatas adalah 70 – 80%,
penderita umur antara 12 dan 30 tahun adalah 10 – 20%, penderita antara
30 – 40 tahun adalah 5 – 10%, dan hanya 5 – 10% diatas 40 tahun.
Sumber penularan
Kebanyakan penyakit typus ditularkan melalui kotoran. Termasuk kuman
yang hidup normal dalam usus hewan, ternak dan reptil, sumber daging
unggas unggas kurang matang, telur, melalui anjing, kucing, makanan dan
minuman tercemar (batu es), dari carrier yaitu orang sehat tetapi
membawa kuman.
Patofisiologi
Infeksi masuk melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, infeksi
terjadi pada saluran pencernaan. Basil di usus halus melalui pembuluh
limfe masuk ke dalam peredaran darah sampai di organ-organ terutama hati
dan limfa sehingga membesar dan disertai nyeri. Basil masuk kembali ke
dalam darah (bakterimia) dan menyebar ke seluruh tubuh terutama kedalam
kelenjar limfoid usus halus à menimbulkan tukak berbentuk lonjong pada
mukosa usus. Tukak dapat menyebabkan perdarahan dan perforasi usus. Jika
kondisi tubuh dijaga tetap baik, akan terbentuk zat kekebalan atau
antibodi. Dalam keadaan seperti ini, kuman typhus akan mati dan
penderita berangsur-angsur sembuh.
Gejala penyakit typus
Adalah nyeri di bagian perut, demam, lemas, nafsu makan menurun dan
berat badan yang terus menurun. Penyakit typus biasanya diketahui melalu
cek darah di laboratorium rumah sakit. Selain itu gejala-gejala
penyakit typus diantaranya sebagai berikut :
Keracunan makanan (salmonellosis) : Gejala demam, muntah, dehidrasi,
diare, nyeri perut, mual.
Radang usus : Gejala demam, diare berdarah, nyeri perut.
Keracunan darah : Gejala demam, kehilangan berat badan, nyeri perut,
pernapasan cepat, tekanan darah turun, hati membesar, menggigil,
kehilangan nafsu makan, jantung berdebar, syok, limpa membesar.
Demam lebih dari seminggu. Siang hari biasanya terlihat segar namun
menjelang malamnya demam tinggi.
Lidah kotor. Bagian tengah berwarna putih dan pinggirnya merah.
Biasanya anak akan merasa lidahnya pahit dan cenderung ingin makan yang
asam-asam atau pedas.
Mual Berat sampai muntah. Bakteri Salmonella typhi berkembang biak
di hatidan limpa, Akibatnya terjadi pembengkakan dan akhirnya menekan
lambung sehingga terjadi rasa mual. Dikarenakan mual yang berlebihan,
akhirnya makanan tak bisa masuk secara sempurna dan biasanya keluar lagi
lewat mulut.
Diare atau Mencret. Sifat bakteri yang menyerang saluran cerna
menyebabkan gangguan penyerapan cairan yang akhirnya terjadi diare,
namun dalam beberapa kasus justru terjadi konstipasi (sulit buang air
besar).
Lemas, pusing, dan sakit perut. Demam yang tinggi menimbulkan rasa
lemas, pusing. Terjadinya pembengkakan hati dan limpa menimbulkan rasa
sakit di perut.
Pingsan, Tak sadarkan diri. Penderita umumnya lebih merasakan nyaman
dengan berbaring tanpa banyak pergerakan, namun dengan kondisi yang
parah seringkali terjadi gangguan kesadaran.
Bila anggota keluarga kita ada yang menampakkan gejala-gejala seperti
diatas, sebaiknya kita segera melakukan cek lab dan konsultasi dengan
dokter keluarga kita. Karena bila kita langsung ke dokter tanpa
dibarengi cek lab biasanya tetap juga doketr menyarankan kita cek darah
untuk meyakinkan hipotesa atau diagnosa dari dokter tersebut.
Waktu
Masa tunas 1-2 minggu. Masa inkubasi rata-rata 2 minggu : Demam
berangsur-angsur naik selama minggu pertama. Demam terjadi terutama pada
sore dan malam hari (febris remitten). Pada minggu 2 dan 3 demam terus
menerus tinggi (febris kontinue) dan kemudian turun berangsur-angsur.
Gangguan gastrointestinal, bibir kering dan pecah-pecah, lidah
kotor-berselaput putih dan pinggirnya hiperemis, perut agak kembung dan
mungkin nyeri tekan, bradikardi relatif, kenaikan denyut nadi tidak
sesuai dengan kenaikan suhu badan.
Perawatan dan Pengobatan Penyakit Demam Typhus (Tifoid)
Penderita dirawat dengan tujuan untuk isolasi, observasi, dan
pengobatan. Klien harus tetap berbaring sampai minimal 7 hari bebas
demam atau 14 hari untuk mencegah terjadinya komplikasi perdarahan usus
atau perforasi usus. Pada klien dengan kesadaran menurun, diperlukan
perubahan2 posisi berbaring untuk menghindari komplikasi pneumonia
hipostatik dan dekubitus.
Perawatan dan pengobatan terhadap penderita penyakit demam Tifoid atau
types bertujuan menghentikan invasi kuman, memperpendek perjalanan
penyakit, mencegah terjadinya komplikasi, serta mencegah agar tak kambuh
kembali. Pengobatan penyakit tifus dilakukan dengan jalan mengisolasi
penderita dan melakukan desinfeksi pakaian, faeces dan urine untuk
mencegah penularan. Pasien harus berbaring di tempat tidur selama tiga
hari hingga panas turun, kemudian baru boleh duduk, berdiri dan
berjalan.
Makanan dan Minuman
Penderita penyakit demam Tifoid selama menjalani perawatan haruslah
mengikuti petunjuk diet yang dianjurkan oleh dokter untuk di konsumsi,
antara lain :
1. Makanan yang cukup cairan, kalori, vitamin & protein.
2. Tidak mengandung banyak serat.
3. Tidak merangsang dan tidak menimbulkan banyak gas.
4. Makanan lunak diberikan selama istirahat.
Dokter juga akan menjelaskan beberapa makanan yang boleh dan tidak boleh
penderita typus makan. Makan makanan yang lunak, tidak pedas, kurangi
garam dan bumbu-bumbu yang merangsang pencernakan adalah salah satu
nasihat dari dokter. Dokter juga menyarankan lambung jangan sampai
kosong, lebih baik makan sedikit-sedikit tapi rutin.
Lebih jelasnya, makanan yaang disarankan untuk penerita typus adalah
nasi tim dengan lauk-pauk telur, daging ayam, daging sapi yang dicincang
halus. Plus jangan lupa sayur-sayuran rendah serat seperti wortel, labu
siam, labu air yang dimasak menjadi berupa sup atau sayur bening.
Sedangkan untuk buah-buahan, penderita typus sebaiknya memilih buah
pisang dan pepaya. Dan jangan mengkonsumsi sayur dan buah yang kaya
“gas” misalnya kubis, sawi, nangka, dan durian. Sebab gas dalam buah dan
sayur tersebut rentan mengiritasi lambung, selain itu juga memperberat
kerja usus.
Untuk minuman, susu putih sangat disarankan untuk penderita typus.
Selain itu teh manis hangat dan air rebusan kacang hijau juga baik
diminum, disamping minum air putih yang banyak agar pencernaan selalu
bersih.
Makanan rendah serat, dengan nilai gizinya perlu cukup kalori dan
protein, namun dalam bentuk cair atau lunak. Contohnya bubur bayi, bubur
beras, bubur sumsum, lontong, roti tawar/manis, biskuit. Bila mencret
tidak boleh minum susu tetapi bila tidak sangat dianjurkan.
Protein yang mudah dicerna seperti telur rebus, sop ayam tanpa sayur,
soto ayam, semur ayam atau daging, dan bakwan tanpa saos.
Pantangan :
Sayur – sayuran tinggi serat (bayam, kangkung, dll)\
Pedas (cabe, merica)
Pada lima hari pertama buah – buahan juga tidak diperkenankan,
kecuali air jeruk yang diminum sesudah makan.
Pencegahan penyakit
1. Upaya pertama yang bisa dilakukan sebelum sakit adalah mempertinggi
nilai kesehatan dengan cara menerapkan pola hidup sehat, pola makan
sehat, pola pikir sehat dan menjaga lingkungan bersih dan sehat.
Pola hidup lebih menekankan kepada kebiasaan dan prilaku keluarga
yang sangat berhubungan dengan aktivitas sehari-hari, apakah kita punya
kebiasaan berolahraga, istrirahat yang cukup dan punya waktu untuk
bersantai.
Pola makan keluarga menentukan asupan gizi yang dibutuhkan oleh
masing- masing anggota keluarga sesuai dengan umur dan aktivitas serta
pantangan untuk masing-masing anggota keluarga, dan ini bila ada kasus
alergi terhadap makanan. Ibu harus pandai mengkreasikan menu makanan
sehari-hari dengan asumsi disesuaikan dengan dana yang ada. Hilangkan
asumsi bahwa makanan mahal pasti sehat ataupun makanan yang sehat pasti
mahal. Karena kita harus memahami bahwa bahwa makanan yang baik harus
dilihat dari komposisi gizi dan kreatifitas penyajian yang menggugah
selera.
Pola pikir sangat menentukan kebahagiaan seseorang, setiap orang
punya masalah tetapi tinggal bagaimana kita menyikapi setiap persoalan
dengan bijak dan yakinlah bahwa setiap masalah pasti ada solusi dan
jangan menumpuk dan memendam masalah dalam keluarga. Buatlah rumah kita
seperti surga dalam pikiran yang sehat ada badan yang sehat.
Lingkungan yang bersih dan sehat sangat terkait dengan lingkungan
fisik tempat tinggal kita. Rumah yang sehat adalah rumah yang ukurannya
sesuai dengan jamlah anggota keluarga, mempunyai sirkulasi dan ventilasi
yang bagus dan secara estetika nyaman di pandang.
2. Upaya kedua dalah menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang
sumber dan cara penularan penyakit, gejala-gejala dini dan penanganan
pertama untuk mencegah kondisi akut. Dengan wawasan dan ilmu pengetahuan
yang cukup, kita dapat mengimplementasikan beberapa tahapan seperti
berikut ini :
Mengolah makanan untuk keluarga dengan mengutamakan higiene sanitasi
dan kebutuhan gizi keluarga
Membiasakan diri untuk makan di rumah secara teratur, karena makanan
yang diolah dirumah higiene sanitasinya lebih terjamin daripada membeli
makanan diluar rumah seperti diwarung ataupun jajanan sekolah yang
tingkat keamanan dan higiene sanitasi tidak kita ketahui.
Dengan mengetahui cara penyebaran penyakit, maka dapat dilakukan
pengendalian. Yaitu bila ada salah seorang anggota keluarga kita terkena
typus, alat-alat makannya sementara disendirikan dulu dan dicuci bersih
dengan sabun yang mengandung antiseptik agar tidak menulari anggota
keluarga yang lain
Membersihkan lingkungan secara teratur, perlindungan terhadap suplai
makanan dan minuman, peningkatan kebiasaan hidup sehat serta mengurangi
populasi lalat (reservoir).
Sterilisasi pakaian, bahan, dan alat-alat yang digunakan penderita
dengan menggunakan antiseptik. Mencuci tangan dengan sabun.
Copy and WIN : http://bit.ly/copynwin
Copy and WIN : http://bit.ly/copynwin