Kontak

Friday, June 26, 2009

Cara Praktis Menghilangkan Bulu Ketiak dengan IPL


RAMBUT memang diperlukan bagi tubuh kita. Tapi seringkali rambut tumbuh pada daerah yang kurang menyenangkan, misalnya pada tungkai bawah, ketiak, lengan bawah, dan muka. Bagi kaum lelaki, bulu ketiak membuat mereka tampak gagah. Tetapi untuk kaum wanita, tentu sangat mengganggu, terutama bagi mereka yang senang mengenakan pakaian tanpa lengan. Kini, dengan kemajuan teknologi, rambut-rambut tersebut mudah sekali dihilangkan. Bagaimana caranya?

Tuhan menciptakan setiap bagian tubuh kita dengan fungsinya masing-masing, begitu pula dengan rambut yang tumbuh pada tubuh kita memang dapat menjaga organ tubuh vital yang ada di dekatnya. Termasuk bulu ketiak yang berfungsi untuk melindungi payudara. Tetapi kerap kali dengan alasan estetika, mode, kenyamanan, dan kebersihan, banyak perempuan yang mencabuti atau mencukur habis bulu ketiaknya.

Selain menjaga organ vital, tahukah Anda bahwa bulu ketiak juga memiliki fungsi besar untuk tubuh? Pertama, melindungi kulit ketiak dari kotoran dan bakteri. Kedua, melindungi ketiak dari zat racun yang akan masuk dari luar tubuh.

Bulu ketiak diciptakan Tuhan untuk melindungi wilayah itu dari zat racun yang hendak masuk dari luar tubuh. Karena di ketiak terdapat kelenjar limfa yang memudahkan transportasi racun, terutama ke payudara dan bagian tubuh lainnya. Kemungkinan transportasi toksin ke bagian tubuh lain juga ada, sehingga bulu ketiak yang "gundul" juga membuka jalan untuk tumbuhnya kanker di bagian tubuh lain, seperti paru-paru, jantung, dan otak, terutama bila perempuan itu memiliki "gen" atau keturunan terhadap kanker. Namun karena alasan keindahan, banyak kaum wanita yang memilih untuk menghilangkan bulu ketiak.

IPL (Intense Pulse Light)

Mencukur ketiak hingga licin memang telah menjadi bagian dari trend fashion, yang banyak menampilkan gaun-gaun tanpa lengan. Apa jadinya saat Anda mengangkat tangan terlihat bulu ketiak melambai-lambai. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan bulu ketiak, mulai dari waxes, cabut, cukur, laser, hingga teknologi baru yang dinamakan IPL (intense pulse light). Dari berbagai cara tersebut, tentunya kita harus cermat memilih cara mana yang paling tepat digunakan untuk menghindari efek yang dapat merugikan.

Hati-hati jika Anda sering menghilangkan bulu ketiak dengan cara mencabutnya. Karena hal itu dapat menyebabkan infeksi kulit. Mengapa? Sebab saat dicabut, akan muncul luka yang tak kasat mata serta pori-pori yang membesar. Ini memungkinkan racun dan zat kimia dari berbagai produk seperti deodoran, bedak, krim ataupun keringat kita sendiri akan sagat mudah memasuki kulit. Hal ini akan memudahkan timbulnya penyakit, seperti radang, infeksi, bengkak kemerahan ataupun bermanah pada kulit ketiak.

Waxes mungkin lebih kecil risikonya dibandingkan dengan mencabut bulu ketiak. Tetapi biasanya rambut yang habis di-wax, akan tumbuh lebih kasar dari sebelumnya. Menurut Dr Peter Hasan HW MD, saat ditemui di Klinik Laser RS Pluit, cara yang paling tepat untuk menghilangkan bulu ketiak dengan risiko yang lebih minim adalah dengan IPL (intense pulse light).

"IPL merupakan cara yang praktis dan tidak ada efek samping, sangat aman dan praktis untuk kulit orang Asia," lanjutnya.

Keberhasilan yang dapat dicapai dengan IPL bisa sampai 80-90 persen. Banyak orang yang salah kaprah bahwa IPL adalah laser, hanya saja awalnya dibuat oleh sebuah perusahaan laser. IPL merupakan sinar yang panjang gelombangnya sekitar 450-15.000, dengan daya yang tinggi dan berpulsa yang mampu menembus kulit dan elemen-elemen spesifik yang menjadi target di dalam kulit seperti melanin (pigmen hitam kulit), melasma dan folikel ( gelombang kecil) rambut, bahkan juga hemoglobin dalam pembuluh darah. Setelah menghancurkan strukktur, tubuh dengan sendirinya akan menyingkirkan jaringan yang luka dan memunculkan jaringan baru yang lebih muda.

Pada awalnya IPL digunakan untuk meremajakan kulit tetapi setelah dikembangkan, ternyata dapat digunakan untuk menghilangkan bulu ketiak. Selain itu IPL juga dapat digunakan untuk menghilangkan tatto. "Hanya saja lama dan banyak yang gagal karena kurang spesifik," jelas Peter Hasan.

IPL telah diluluskan oleh Food & Drug Administration (FDA) di Amerika untuk mengobati kerusakan kulit akibat sinar matahari, tanda lahir, pigmen, garis-garis dan kerutan halus, jerawat, bekas jerawat, pori-pori kasar, dan warna kulit yang tidak merata dan juga untuk menghilangkan bulu-bulu yang tidak diinginkan. Lama pengerjaan sekitar 10-20 menit.

Ilmu kedokteran banyak mempromosikan IPL untuk menghilangkan rambut secara permanen. "Sebenarnya dalam tanda kutip, makanya saya lebih suka istilah ?dikerdilkan`," jelas Dr Peter Hasan.

Sasaran tindakan IPL adalah merusak folikel rambut. "Sebelum disinari satu per satu bulu ketiak dipotong. Sinar akan masuk ke folikel rambut hingga panas sehingga folikel rambut rusak dan tidak mungkin tumbuh lagi dalam jangka waktu 4-5 tahun, bahkan lebih lama. Karena jangka waktu yang lama inilah maka sering kali dikatakan permanen. Jika rambut mulai tumbuh, dapat ditembak lagi. IPL lebih bagus hasilnya jika dilakukan pada kulit yang berwarna karena apapun yang berwarna dapat menyerap sinar lebih banyak." lanjut Dr Peter Hasan.

Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, IPL tidak dapat dilakukan hanya satu kali. Dibutuhkan pengulangan minimal tiga kali tindakan dalam jangka waktu dua sampai empat minggu. "Tetapi itu kembali lagi pada kasus masing-masing pasien, ada yang harus mengulangi tindakan sebanyak enam kali, bahkan lebih," jelas Dr Peter Hasan.

Efek dari IPL

Pada saat pengerjaan IPL, haruslah sangat berhati-hati dan mengenakan kacamata hitam, begitu pun dengan pasiennya, harus dijaga karena IPL memancarkan suatu sinar dari luar yang sangat silau. Saat disinari, mungkin saja pembuluh darah bisa terserempet dan pecah, sehingga dapat menimbulkan merah-merah pada kulit. Bila menggunakan laser, jika sinar yang digunakan terlalu tinggi, akan ikut membakar jaringan di sekitar rambut. Tetapi dengan IPL, sinar tak akan menyerap ke samping. Tembakan IPL lebih luas karena alatnya lebih besar daripada laser.

Untuk menghindari efek yang tak diinginkan seperti terbakar, maka sebelum sinar perlu dilakukan pendinginan terlebih dahulu. Karena itu, Dr Peter sangat mementingkan pendinginan sebelum penyinaran. Sebelum disinar, kulit pasien akan diperiksa untuk memastikan seberapa besar kulitnya mampu digabung dengan alat pendingin, jadi akan lebih aman.


Sumber : Okezone.com


No comments:

Post a Comment